16 research outputs found
ANALISIS MAKNA KOTOWAZA (PERIBAHASA) BAHASA JEPANG DALAM ANIME JUNJOU ROMANTICA 1 DAN 2
Peribahasa dalam bahasa Jepang disebut dengan kotowaza. Kotowaza dalam bahasa Jepang sendiri adalah kata-kata pendek yang diceritakan secara turun temurun sejak dahulu kala, yang berisi kebenaran, sindiran, satire, dan pelajaran moral. Dalam penelitian kali ini penulis menitik beratkan pada kotowaza yang ada dalam anime Junjou Romantica 1 dan 2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna konotatif atau makna denotatif yang terkandung dalam kotowaza yang ada dalam anime Junjou Romantica 1 dan 2 serta mencari tahu termasuk kedalam klasifikasi kotowaza manakah kotowaza tersebut. Kemudian mencari tahu apakah kotowaza tersebut memiliki padanan makna dengan peribahasa Indonesia.Hasil dari penelitian ini adalah terdapat 24 kotowaza yang ada dalam anime Junjou Romantica 1 dan 2. Semua kotowaza mengandung makna denotatif dan hanya empat kotowaza yang mengandung makna konotatif, yaitu 叩けよさらば開かれん (tatakeyosaraba hirakaren), 袖すりあうも他生の縁 (sode suriau mo tashou no en), 月に叢雲花に風 (tsuki ni murakumo hana ni kaze), dan 縁は異なもの (en wa inamono). Kemudian terdapat tiga kotowaza yang tidak memiliki padanan makna dengan peribahasa Indonesia, yaitu旅の恥は掻き捨て (tabi no haji wa kakisute), 一度あることは二度ある (ichido aru koto wa nido aru),dan二度あることは三度ある (nido aru koto wa sando aru).;---A proverb in Japanese language is called as kotowaza. Kotowaza in Japanese language itself is used as advice, satire, warning, moral lesson as well as life motivation. In this study, the researcher focuses on kotowaza in anime called Junjou Romantica 1 and 2. This study aims to find out if there are any connotative or denotative meaning contained in anime Junjou Romantica 1 and 2as well as to find out its proverb classification. Finally, this study also tries to find out whether the proverb has an equivalent in Indonesian proverb or not. The result shows that there are 24 proverbs found in anime Junjou Romantica1and 2. All the proverbs have denotative meanings and only four proverbs have connotative meanings, such as叩けよさらば開かれん (tatakeyosaraba hirakaren), 袖すりあうも他生の縁 (sode suriau mo tashou no en), 月に叢雲花に風 (tsuki ni murakumo hana ni kaze), 縁は異なもの (en wa inamono). And there are only three proverbs that do not have any equivalents in Indonesian proverbs, such as 旅の恥は掻き捨て (tabi no haji wa kakisute), 一度あることは二度ある (ichido aru koto wa nido aru), 二度あることは三度ある (nido aru koto wa sando aru)
PENGUJIAN DAN PEMBUATAN MESIN KONVERSI LIMBAH PLASTIK MENJADI BAHAN BAKAR MINYAK DENGAN PEMANFAATAN LIMBAH OLI SEBAGAI BAHAN BAKAR UTAMA
Limbah plastik merupakan hal umum yang ada disekitar kita. Penggunaan yang berlebih dapat mempengaruhi dan mencemari lingkungan. Oleh karena itu harus dilakukan proses recycling. Penelitian ini menggunakan metode pirolisis untuk mengubah plastik menjadi bahan bakar. Jenis plastik yang digunakan adalah PET (polyethylene Terephthalate). Pembuatan alat terdiri dari ruang pembakaran, reaktor, pipa penghubung, kondenser dan wadah minyak hasil pirolisis. Metode penelitian ini melakukan proses pirolisis pada temperatur 430⁰C pada waktu reaksi 0-75 menit. Pengujian yang dilakukan menggunakan 3 kg sampah plastik PET dengan pengaturan katup sebesar ¼ , ½ dan 1 yang nantinya akan menghasilkan minyak sebanyak 220 mL dari bukaan ¼ dengan waktu 70 menit, sebanyak 280 mL dari bukaan ½ dengan waktu 60 menit dan 230 mL dari bukaan penuh dengan waktu 75 menit. Dari hasil pengujian dapat ditentukan bahwa hasil yang paling optimal adalah pengaturan katup sebesar ½ karena dapat menghasilkan minyak yang lebih banyak dalam waktu yang singkat
Pendidikan pancasila dan kewarganegaraan SMP/MTs Kelas VII
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) merupakan salah satu mata pelajaran wajib untuk jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA. PKKn dirancang untuk menghasilkan siswa yang memiliki keimanan dan akhlak mulia sebagaimana diarahkan oleh falsafah hidup bangsa Indonesia, yaitu Pancasila sehingga dapat berperan sebagai warga negara yang efektif dan bertanggung jawab. Pembahasannya secara utuh mencakup Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika. Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dirancang berbasis aktivitas terkait dengan sejumlah tema kewarganegaraan yang diharapkan dapat mendorong siswa menjadi warga negara yang baik melalui kepedulian terhadap permasalahan dan tantangan yang dihadapi masyarakat sekitarnya. Kepedulian tersebut ditunjukkan dalam bentuk partisipasi aktif dalam pengembangan komunitas yang terkait dengan diri siswa. Kompetensi yang dihasilkan tidak lagi terbatas pada kajian pengetahuan dan keterampilan penyajian hasil dalam bentuk karya tulis, tetapi lebih ditekankan kepada pembentukan sikap dan tindakan nyata yang mampu dilakukan oleh tiap siswa. Dengan demikian akan terbentuk sikap cinta dan bangga sebagai bangsa Indonesia. Buku ini menjabarkan usaha yang harus dilakukan siswa untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Sesuai dengan pendekatan yang digunakan dalam Kurikulum 2013, siswa diajak untuk berani dalam mencari sumber belajar lain yang tersedia dan terbentang luas di sekitarnya. Peran guru dalam meningkatkan dan menyesuaikan daya serap siswa dengan ketersediaan kegiatan pada buku ini sangat penting, guru dapat memperkaya dengan kreasi dalam berbagai bentuk kegiatan lain yang sesuai dan relevan yang bersumber dari lingkungan sosial dan alam
Pendidikan pancasila dan kewarganegaraan SMP/MTs Kelas VII: buku guru
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) merupakan salah satu mata pelajaran wajib untuk jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA. PKKn dirancang untuk menghasilkan siswa yang memiliki keimanan dan akhlak mulia sebagaimana diarahkan oleh falsafah hidup bangsa Indonesia, yaitu Pancasila sehingga dapat berperan sebagai warga negara yang efektif dan bertanggung jawab. Pembahasannya secara utuh mencakup Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika. Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dirancang berbasis aktivitas terkait dengan sejumlah tema kewarganegaraan yang diharapkan dapat mendorong siswa menjadi warga negara yang baik melalui kepedulian terhadap permasalahan dan tantangan yang dihadapi masyarakat sekitarnya. Kepedulian tersebut ditunjukkan dalam bentuk partisipasi aktif dalam pengembangan komunitas yang terkait dengan diri siswa. Kompetensi yang dihasilkan tidak lagi terbatas pada kajian pengetahuan dan keterampilan penyajian hasil dalam bentuk karya tulis, tetapi lebih ditekankan kepada pembentukan sikap dan tindakan nyata yang mampu dilakukan oleh tiap siswa. Dengan demikian akan terbentuk sikap cinta dan bangga sebagai bangsa Indonesia. Buku ini menjabarkan usaha yang harus dilakukan siswa untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Sesuai dengan pendekatan yang digunakan dalam Kurikulum 2013, siswa diajak untuk berani dalam mencari sumber belajar lain yang tersedia dan terbentang luas di sekitarnya. Peran guru dalam meningkatkan dan menyesuaikan daya serap siswa dengan ketersediaan kegiatan pada buku ini sangat penting, guru dapat memperkaya dengan kreasi dalam berbagai bentuk kegiatan lain yang sesuai dan relevan yang bersumber dari lingkungan sosial dan alam
Recommended from our members
Affective computing in computer vision: a study on facial expression recognition
The use of artificial intelligence has become increasingly popular in recent years, allowing technology once thought of as futuristic to become possible and utilised at the consumer level. Many technological barriers to human-computer interaction have been overcome, and there is now a focus on the sociological acceptance of such technology. Inferring human emotional states is a time-consuming process and can be automated with computer vision. In this study, we explore how computer vision and face recognition systems can be leveraged to automatically infer human emotional states from the face. Rather than the classical single-emotion classification method, our aim is to explore whether it is possible to perform regression techniques to observe valence and arousal. Following the topology tuning of 33 different neural networks, the results show that valence and arousal can be predicted by a branched Convolutional Neural Network model with a mean squared error of 0.066 and 0.107, respectively. In addition, we discuss methods of improving the model, as well as uses of the technology, which include the autonomous monitoring of affect during situations of technological acceptance
APLIKASI BELAJAR OPERASI ARITMATIKA UNTUK KELAS 1 SD
Setiap anak memiliki cara masing – masing dalam memahami
pelajaran yang diterima. Dengan kondisi tersebut orang tua dan guru harus dapat mengetahui dengan tepat pendekatan yang cocok untuk anak – anaknya. Seperti halnya belajar berhitung. Untuk meningkatkan
efektifitas belajar, para orang tua dan guru dapat teknologi informasi dan komunikasi seprti komputer, alat peraga atau media yang lainnya.
Operasi Aritmatika juga digunakan dalam menghitung. Dengan
eksperimen yang tepat berhitung yang memanfaatkan operasi aritmatika.
Operasi aritmatika memanfaaatkan media suara sehingga anak – anak merasa belajar seperti bermain.
Untuk menarik minat anak – anak, maka operasi aritmatika
tersebut dibuat dalam sebuah aplikasi komputer. Aplikasi ini dibuat menggunakan Acces 2007
Kata Kunci : Anak-Anak, Belajar, Operasi, Aritmatik
APLIKASI BELAJAR OPERASI ARITMATIKA UNTUK KELAS 1 SD
Setiap anak memiliki cara masing – masing dalam memahami
pelajaran yang diterima. Dengan kondisi tersebut orang tua dan guru harus dapat mengetahui dengan tepat pendekatan yang cocok untuk anak – anaknya. Seperti halnya belajar berhitung. Untuk meningkatkan
efektifitas belajar, para orang tua dan guru dapat teknologi informasi dan komunikasi seprti komputer, alat peraga atau media yang lainnya.
Operasi Aritmatika juga digunakan dalam menghitung. Dengan
eksperimen yang tepat berhitung yang memanfaatkan operasi aritmatika.
Operasi aritmatika memanfaaatkan media suara sehingga anak – anak merasa belajar seperti bermain.
Untuk menarik minat anak – anak, maka operasi aritmatika
tersebut dibuat dalam sebuah aplikasi komputer. Aplikasi ini dibuat menggunakan Acces 2007
Kata Kunci : Anak-Anak, Belajar, Operasi, Aritmatik
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMP Kelas VII
PPKn diranang untuk menghasilkan siswa yang memiliki keimanan dan akhlak mulia sebagaimana diarahkan oleh falsafah hidup bangsa Indonesia, yaitu Pancasila sehingga dapat berperan sebagai warga negara yang efektif dan bertanggung jawab. Pembahasan mencakup Pancasila, UUD Negara Republik Indonesia 1945, Negara Kestuan RI, dan Bhinneka Tunggal Ika.xii, 188 hlm, : ilus : 25 c